http://iwan.personal.blogspot.com/

Senin, 27 Desember 2010

Sejarah Kota Kisaran


Perjalanan Sultan Aceh “Sultan Iskandar Muda” ke Johor dan Malaka pada tahun 1612 dapat dikatakan sebagai awal dari Sejarah Asahan. Dalam perjalanan tersebut, rombongan Sultan Iskandar Muda beristirahat di kawasan sebuah hulu sungai, yang kemudian dinamakan ASAHAN. Perjalanan dilanjutkan ke sebuah “Tanjung” yang merupakan pertemuan antara sungai Asahan dengan sungai Silau, kemudian bertemu dengan Raja Simargolang. Di tempat itu juga, Sultan Iskandar Muda mendirikan sebuah pelataran sebagai “Balai” untuk tempat menghadap, yang kemudian berkembang menjadi perkampungan. Perkembangan daerah ini cukup pesat sebagai pusat pertemuan perdagangan dari Aceh dan Malaka, sekarang ini dikenal dengan “Tanjung Balai”.

Dari hasil perkawinan Sultan Iskandar Muda dengan salah seorang puteri Raja Simargolang lahirlah seorang putera yang bernama Abdul Jalil yang menjadi cikal bakal dari kesultanan Asahan. Abdul Jalil dinobatkan menjadi Sultan Asahan I. Pemerintahan kesultanan Asahan dimulai tahun 1630 yaitu sejak dilantiknya Sultan Asahan yang I s.d. XI. Selain itu di daerah Asahan, pemerintahan juga dilaksanakan oleh datuk-datuk di Wilayah Batu Bara dan ada kemungkinan kerajaan-kerajaan kecil lainnya. Tanggal 22 September 1865, kesultanan Asahan berhasil dikuasai Belanda. Sejak itu, kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Belanda.
Kekuasaan pemerintahan Belanda di Asahan/Tanjung Balai dipimpin oleh seorang Kontroler, yang diperkuat dengan Gouverments Besluit tanggal 30 September 1867, Nomor 2 tentang pembentukan Afdeling Asahan yang berkedudukan di Tanjung Balai dan pembagian wilayah pemerintahan dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu:
  1. Onder Afdeling Batu Bara
  2. Onder Afdeling Asahan
  3. Onder Afdeling Labuhan Batu.
Kerajaan Sultan Asahan dan pemerintahan Datuk-Datuk di wilayah Batu Bara tetap diakui oleh Belanda, namun tidak berkuasa penuh sebagaimana sebelumnya. Wilayah pemerintahan Kesultanan dibagi atas Distrik dan Onder Distrik yaitu:
  1. Distrik Tanjung Balai dan Onder Distrik Sungai Kepayang.
  2. Distrik Kisaran.
  3. Distrik Bandar Pulau dan Onder Distrik Bandar Pasir Mandoge.
Sedangkan wilayah pemerintahan Datuk-datuk di Batu Bara dibagi menjadi wilayah Self Bestuur yaitu:
  1. Self Bestuur Indrapura
  2. Self Bestuur Lima Puluh
  3. Self Bestuur Pesisir
  4. Self Bestuur Suku Dua ( Bogak dan Lima Laras ).
Pemerintahan Belanda berhasil ditundukkan Jepang (tanggal 13 Maret 1942), sejak saat itu Pemerintahan Fasisme Jepang disusun menggantikan Pemerintahan Belanda. Pemerintahan
Fasisme Jepang dipimpin oleh Letnan T. Jamada dengan struktur pemerintahan Belanda yaitu Asahan Bunsyu dan bawahannya Fuku Bunsyu Batu bara. Selain itu, wilayah yang lebih kecil di bagi menjadi Distrik yaitu Distrik Tanjung Balai, Kisaran, Bandar Pulau, Pulau Rakyat dan Sei Kepayang. Pemerintahan Fasisme Jepang berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 dan 17 Agustus 1945 Kemerdekaan Negara Republik Indonesia diproklamirkan. Sesuai dengan perkembangan Ketatanegaraan Republik Indonesia, maka berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 1945, Komite Nasional Indonesia Wilayah Asahan di bentuk pada bulan September 1945. Pada saat itu pemerintahan yang di pegang oleh Jepang sudah tidak ada lagi, tapi pemerintahan Kesultanan dan pemerintahan Fuku Bunsyu di Batu Bara masih tetap ada. Tanggal 15 Maret 1946, berlaku struktur pemerintahan Republik Indonesia di Asahan dan wilayah Asahan di pimpin oleh Abdullah Eteng sebagai kepala wilayah dan Sori Harahap sebagai wakil kepala wilayah, sedangkan wilayah Asahan dibagi atas 5 (lima) Kewedanan, yaitu:
  1. Kewedanan Tanjung Balai
  2. Kewedanan Kisaran
  3. Kewedanan Batubara Utara
  4. Kewedanan Batubara Selatan
  5. Kewedanan Bandar Pulau.
Kemudian setiap tahun tanggal 15 Maret diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Asahan.
Pada Konferensi Pamong Praja se-Keresidenan Sumatera Timur pada bulan Juni 1946 diadakan penyempurnaan struktur pemerintahan, yaitu:
  1. Sebutan Wilayah Asahan diganti dengan Kabupaten Asahan
  2. Sebutan Kepala Wilayah diganti dengan sebutan Bupati
  3. Sebutan Wakil Kepala Wilayah diganti dengan sebutan Patih
  4. Kabupaten Asahan dibagi menjadi 15 (lima belas ) Wilayah Kecamatan terdiri dari;
a. Kewedanan Tanjung Balai dibagi atas 4 (empat) Kecamatan, yaitu :
  • Kecamatan Tanjung Balai
  • Kecamatan Air Joman
  • Kecamatan Simpang Empat
  • Kecamatan Sei Kepayang
b. Kewedanan Kisaran dibagi atas 3 (tiga) Kecamatan, yaitu :
  • Kecamatan Kisaran
  • Kecamatan Air Batu
  • Kecamatan Buntu Pane
c. Kewedanan Batubara Utara terdiri atas 2 (dua) Kecamatan, yaitu :
  • Kecamatan Medang Deras
  • Kecamatan Air Putih
d. Kewedanan Batu Bara Selatan terdiri atas 3 (tiga) Kecamatan, yaitu:
  • Kecamatan Talawi
  • Kecamatan Tanjung Tiram
  • Kecamatan Lima Puluh
e. Kewedanan Bandar Pulau terdiri atas 3 (tiga) Kecamatan, yaitu :
  • Kecamatan Bandar Pulau
  • Kecamatan Pulau Rakyat
  • Kecamatan Bandar Pasir Mandoge.
Berdasarkan keputusan DPRD-GR Tk. II Asahan No. 3/DPR-GR/1963 Tanggal 16 Pebruari 1963 diusulkan ibukota Kabupaten Asahan dipindahkan dari Kotamadya Tanjung Balai ke kota Kisaran dengan alasan supaya Kotamadya Tanjung Balai lebih dapat mengembangkan diri dan juga letak Kota Kisaran lebih strategis untuk wilayah Asahan. Hal ini baru teralisasi pada tanggal 20 Mei 1968 yang diperkuat dengan peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 1980, Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 28, Tambahan Negara Nomor 3166.
Pada tahun 1982, Kota Kisaran ditetapkan menjadi Kota Administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1982, Lembaran Negara Nomor 26 Tahun 1982. Dengan adanya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 821.26-432 tanggal 27 Januari 1986 dibentuk Wilayah Kerja Pembantu Bupati Asahan dengan 3 (tiga) wilayah Pembantu Asahan, yaitu :

Pembantu Bupati Wilayah-I berkedudukan di Lima Puluh meliputi :
  1. Kecamatan Medang Deras
  2. Kecamatan Air Putih
  3. Kecamatan Lima Puluh
  4. Kecamatan Talawi
  5. Kecamatan Tanjung Tiram
Pembantu Bupati Wilayah-II berkedudukan di Air Joman meliputi :
  1. Kecamatan Air Joman
  2. Kecamatqan Meranti
  3. Kecamatan Tanjung Balai
  4. Kecamatan Simpang Empat
  5. Kecamatan Sei Kepayang
Pembantu Bupati Wilayah-III berkedudukan di Buntu Pane meliputi:
  1. Kecamatan Buntu Pane
  2. Kecamatan Bandar Pasir Mandoge
  3. Kecamatan Air Batu
  4. Kecamatan Pulau Rakyat
  5. Kecamatan Bandar Pulau
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 4 Tahun 1981 dan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 1983 tentang Pembentukan, Penyatuan, Pemecahan
dan Penghapusan Desa di Daerah Tingkat II Asahan telah dibentuk 40 ( empat puluh) Desa Persiapan dan Kelurahan Persiapan sebanyak 15 (lima belas) yang tersebar dibeberapa Kecamatan, yang peresmian pendefinitifan-nya dilaksanakan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara pada tanggal 20 Pebruari 1997, sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 146/2622/SK/Tahun 1996 tanggal 7
Agustus 1996.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 138/ 814.K/Tahun 1993 tanggal 5 Maret 1993 telah dibentuk Perwakilan Kecamatan di 3 (tiga) Kecamatan, masingmasing sebagai berikut :
  1. Perwakilan Kecamatan Sei Suka di Kecamatan Air Putih
  2. Perwakilan Kecamatan Sei Balai di Kecamatan Tanjung Tiram
  3. Perwakilan Kecamatan Aek Kuasan di Kecamatan Pulau Rakyat.
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Asahan no. 323 tanggal 20 September 2000 dan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan no. 28 tanggal 19 September 2000 telah menetapkan tiga kecamatan perwakilan yaitu Kecamatan Sei Suka, Aek Kuasan dan Sei Balai menjadi kecamatan yang Definitif. Kemudian berdasarkan Peraturan Bupati Asahan Nomor 9 Tahun 2006 tanggal 30 Oktober 2006 dibentuk 5 (lima ) desa baru hasil pemekaran yaitu :
  • Desa Tomuan Holbung, pemekaran dari desa Huta Padang, Kec. BP Mandoge
  • Desa Mekar Sari, pemekaran dari desa Pulau Rakyat Tua, Kec. Pulau Rakyat
  • Desa Sipaku Area, pemekaran dari desa Simpang Empat, kec. Simpang Empat
  • Desa Sentang, pemekaran dari desa Lima Laras, kec. Tanjung Tiram
  • Desa Suka Ramai, pemekaran dari desa Limau Sundai, kec. Air Putih.
Pada pertengahan tahun 2007 berdasarkan Undang-undang RI Nomor 5 tahun 2007 tanggal 15 Juni 2007 tentang pembentukan Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Asahan dimekarkan menjadi
dua Kabupaten yaitu Asahan dan Batu Bara. Wilayah Asahan terdiri atas 13 kecamatan sedangkan Batu Bara 7 kecamatan. Tanggal 15 Juni 2007 juga dikeluarkan keputusan Bupati Asahan Nomor 196-Pem/2007 mengenai penetapan Desa Air Putih, Suka Makmur dan Desa Gajah masuk dalam wilayah Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan. Sebelumnya ketiga desa tersebut masuk dalam wilayah kecamatan Sei Balai Kabupaten Batu Bara, namun mereka memilih bergabung dengan Kabupaten Asahan.
Struktur Pemerintahan Kabupaten
Asahan pada saat ini terdiri dari :
  • Sekretariat Daerah Kab. Asahan
  • Sekretariat DPRD Kab. Asahan
  • Inspektorat
  • 16 Dinas Daerah
  • 7 Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan dan 3 berbentuk Kantor.
  • 13 Kecamatan
  • 149 D e s a
  • 27 Kelurahan
Dari mulai berdirinya Kabupaten Asahan yaitu pada tanggal 15 Maret 1946 sampai dengan sekarang, Kabupaten Asahan dipimpin oleh Bupati Asahan yaitu:
  1. ABDULLAH ETENG (15-3-1946 s/d 30-1-1954)
  2. RAKUTTA SEMBIRING ( 1-2-1954 s/d 29-2-1960 )
  3. H. ABDUL AZIZ ( 1-3-1960 s/d 3-5-1960 )
  4. USMAN J S. ( 4-5-1960 s/d. 10-5-1966)
  5. H. A. MANAN SIMATUPANG (11-5-1966 s/d 31-1-1979)
  6. Drs. IBRAHIM GANI/sebagai pelaksana Bupati (1-2-1979 s/d 2-3-1979)
  7. dr. BAHMID MUHAMMAD (2-3-1979 s/d 2-3-1984)
  8. H. A. RASYID NASUTION, SH/sebagai pelaksana Bupati (2-3-1984 s/d 17-3-1984 )
  9. ABD. WAHAB DALIMUNTE, SH/sebagai pelaksana Bupati (17-3-1984 s/d 22-6-1984)
  10. H. ZULFIRMAN SIREGAR (22-6-1984 s/d 22-6-1989 )
  11. H. RIHOLD SIHOTANG periode I (22-6-1989 s/d 22-6-1994)
  12. H. RIHOLD SIHOTANG peroide II (22-6-1994 s/d Juli 1999)
  13. Drs. H. FACHRUDDIN LUBIS/sebagai pelaksana Bupati (7 - 1999 s/d 12-1- 2000)
  14. Drs. HAKIMIL NASUTION sebagai pelaksana Bupati (12-1-2000 s/d 25-3-2000 )
  15. Drs. H. RISUDDIN ( 25-3-2000 s/d 25-3-2005 )
  16. Ir. H. SYARIFULLAH HARAHAP, Msi sebagai pelaksana Bupati ( 25-3-2005 s/d 8-8-2005)
  17. Drs. H. RISUDDIN 8-8-2005 s/d sekarang)
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah-GR Kabupaten Asahan sebagai berikut :
  1. SYEH ISMAIL ABDUL WAHAB ( 27-1-1945 s/d 26-1-1947 )
  2. SAIDI MULI ( 27-1-1947 s/d 17-8-1957 )
  3. H. AHMAD DAHLAN ( 17-8-1957 s/d 4-6-1960 )
  4. USMAN SAID ( 4-6-1960 s/d 31-8-1965 )
  5. NUR ARMANSYAH ( 31-8-1965 s/d 15-2-1967 )
Sedangkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Asahan adalah :
  1. AHMAD SALEH ( 15-2-1967 s/d 17-11-1972 )
  2. NURMANSYH ( 17-2-1972 s/d 11-8-1977 )
  3. dr. BAHMID MUHAMMAD ( 11-8-1977 s/d 2-3-1979 )
  4. H. A. EFFENDY HASYIM ( 6-10-1979 s/d 11-8-1982 )
  5. H. SUPARMIN ( 11-8-1982 s/d 11-7-1987 )
  6. H. SAID YUSUF ( 11-7-1987 s/d 11-7-1992 )
  7. H. AMINUDDIN SIMBOLON ( 11-7-1992 s/d 25-7-1997 )
  8. H. AMINUDDIN SIMBOLON ( 25-7-1997 s/d 7-9-1999 )
  9. H. SYAMSUL BAHRI BATUBARA ( 14-10-1999 s/d 2004 )
  10. Drs. BUSTAMI HS. ( 2004 s/d sekarang )


Asahan Ibu Kota Kisaran

Kabupaten Asahan ” RAMBATE RATA RAYA “

RAMBATE RATA RAYA Kabupaten Asahan

Sumatera Utara dengan 29 Kabupaten di dalamnya, menyimpan begitu banyak potensi dalam segala bidang. Saat ini Sumatera Utara dipimpin oleh Bapak Syamsul Arifin SE selaku Gubernur dan Bapak Gatot Pujo selaku wakil Gubernur lewat pemilu damai tanggal 16 April 2008 silam.
Kali ini kita akan sekilas menuju Kabupaten Asahan.
1. Geografi
Secara geografis Kabupaten Asahan berada pada 2 derajat 30’00’’- 3 derajat 07’49’ Lintang Utara dan 99 derajat 00’00” – 100 derajat 00’00” Bujur Timur, dengan ketinggian 0 – 2.000 m di atas permukaan laut. Pasca pemekaran, luas Kabupaten Asahan menjadi 370.221 ha, terdiri dari 25 Kecamatan, 177 desa dan 27 kelurahan, dengan batas-batas:
Sebelah Utara : Kabupaten Batubara dan Selat Malaka
Sebelah Timur : Selat Malaka
Sebelah Selatan : Kabupaten Labuhan Batu dan Toba Samosir
Sebelah Barat : Kabupaten Simalungun
2. IKLIM
Seperti umumnya daerah-daerah lanilla yang berada di kawasan Sumatera Utara, Kabupaten Asahan termasuk daerah beriklim tropis dan memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Curah hujan ( 2006 ) sebanyak 2.164 mm. Rata-rata curah hujan mencapai 180,33 mm/bulan.
3. PENDUDUK
Jumlah Penduduk Kabupaten Asahan berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2007, penduduk Kabupaten Asahan berjumlah 676.605 jiwa dengan kepadatan penduduk 182 jiwa per kilometer persegĂ­. Sedangkan laja pertumbuhan penduduk tahun 2001 sampai dengan 2007 diperkirakan sebesar 1.89%. Penduduk Kabupaten Asahan lebih banyak tingal di pedesaan daripada perkotaan. Di daerah pedesaan terdapat 478.958 jiwa atau 70.78% dari jumlah penduduk, sedangkan di daerah perkotaan hanya 197.647 jiwa atau 29.21%.
4. Perekonomian
Product Domestic Regional Bruto ( PDRB) atas dasar harga yang berlaku 2004 sebesar 7.71 trilyun rupiah, sedangkan PDRB per cápita sebesar 12.04 juta rupiah. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Asahan sebesar 6.62% atau di atas rata-rata Sumatera Utara sebesar 5.95%.
5. Visi dan Misi
Visi Pemerintahan Kabupaten Asahan 2006-2010: “Membangun Bersama Rakyat Mewujudkan Masyarakat Asahan yang Sejahtera”
Misi:
  1. Peningkatan dan pengembangan Sumberdaya Manusia ( Human Resources ) dibarengi keimanan dan ketaqwaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
  2. Pemberdayaan kehidupan social dan ekonomi yang berbasis kerakyatan yang memiliki daya saing dan wawasan lingkungan;
  3. Terwujudnya rasa aman dan tertib melalui upaya penegakan hukum dan HAM;
  4. Terwujudnya aparatur pemerintah yang bersih dan berwibawa
  5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan;
6. Potensi Daerah
Pertanian Tanaman Pangan dan Horticultura
Pertanian tanaman pangan dan horticultura merupakan salah satu sub sector yang cukup prospektif untuk dikembangkan di Kab. Asahan. Hal ini didukung ketersediaan lahan budidaya, kesesuaian agroklimate, sarana dan prasarana yang memadai. Komoditas andalan ádala padi, kedelai, jagung, ubi kayu, cabe, pisang barangan, dan asam gelugur.
Perkebunan
Kabupaten Asahan merupakan salah satu sentra perkebunan di Provinsi Sumatera Utara, dan bahkan Provinsi Sumatera Utara menjadi penghasil kelapa sawit utama di Indonesia. Selain kelapa sawit dan karet, komoditi penting lainnya adalah kakao ( coklat ) dan kelapa. Hingga saat ini terdapat lebih dari 30 perusahaan perkebunan baik itu milik pemerintah, swasta nasional dan asing telah menguasai lahan lebih dari 140 ribu hektar dan menyerap sekitar 23 ribu tenaga kerja. Sementara perkebunan rakyat hanya menguasai kurang dari separuhnya, tetapi justru menyerap tenaga kerja lebih banyak yakni sekitar 50 ribu orang. Hasil perkebunan kelapa sawit dan kelapa tidak terbatas diambil buahnya, tetapi lidinya pun sudah mampu menembus pasar ekspor.
1. Perkebunan Negara : 6,137.39 Ha dengan hasil 6,818.93 Ton
2. Perkebunan Swasta Nasioanal : 17,873.97 Ha dengan hasil 17,667.19 Ton
3. Perkebunan Swasta Asing : 5,173.51 Ha dengan hasil 5,550.34 Ton
4. Perkebunan Rakyat : 6,882.50 Ha dengan hasil 11,786.05 Ton
Sehingga luas total perkebunan adalah 36,067.37 Ha dengan total hasil 41,822.51 Ton
Khusus untuk komoditi kakao ( Coklat ), dalam sistem pemasarannya ditangani oleh beberapa kelompok tani dan koperasi melalui pelelangan yang diselenggarakan dalam periode tertentu. Hal ini Sangay bermanfaat bagi peningkatan pendapatan petani kakao ( coklat ). Di sisi lain, ini juga memudahkan bagi para buyer untuk mendapatkan komoditi kakao ( Coklat ), tanpa harus melakukan pembelian secara sporadis ke sentra-sentra produksi.
Total luas areal tanaman coklat perkebunan rakyat di Kabupaten Asahan seluas 9.089,75 Ha dengan total produksi sebesar 10.672,69 ton
Perindustrian
Pasca pemekaran wilayah, sentra industri pengelolaan skala besar di Kwala Tanjung menjadi milik Kabupaten Batubara. Namun demikian, masih terbuka lebar potensi dan peluang-peluang untuk kembali menghadirkan investor bidang pengolahan skala besar, terutama industri pengolahan hasil-hasil pertanian dan perkebunan. Di samping itu, Kabupaten Asahan juga memiliki sejumlah produk unggulan yang dihasilkan dari industri kecil dan kerajinan rumah tangga. Beberapa bidang usaha yang berkembang antara lain adalah: pengolahan meubel kayu batang kelapa, pengolahan sabut kelapa, minuman ringan Nata de Coco, kerajinan kulit ( Sepatu ”Bunut” ), anyaman pandan, pembuatan dodol, dan lain-lain.
Perikanan
Kabupaten Asahan menyimpan potensi yang cukup besar bagi pengembangan agribisnis di bidang pengusahaan perikanan dan kelautan, diperkirakan Kabupaten Asahan memiliki garis pantai sepanjang lebih kurang 58 Km. Namun demikian, sampai saat ini potensi yang sangat besar tersebut belum termanfaatkan secara optimal. Sentra Nelayan terdapat di Kec. Air Joman, Tanjung Balai, dan Kec. Sei Kepayang. Sampai saat ini terdapat 735 unit budidaya perikanan.
Pariwisata
Potensi Sungai Asahan khususnya di sekitar Desa Tangga, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan, merupakan sumber daya alam untuk obyek wisata alam yang ideal dan terus dikembangkan agar semakin dikenal oleh masyarakat luas khususnya para wisatawan mancanegara dan nusantara. Derasnya arus air sungai Asahan yang berkecepatan 120 Meter kubik per detiknya dengan grade IV-V+ sangat menantang jiwa petualangan para penggemar olah raga arus deras ini. Pada Tahun 2000, 2001, dan 2003, Pemerintah Kabupaten Asahan menyelenggarakan kejuaraan bertaraf internasional diikuti oleh atlet-atlet kayak kelas dunia. Tahun 2005, 2006 dan 2007 Kejuaraan bertaraf Nasional.
Tahun 2008 Pemkab Asahan telah menyelenggarakan Kejuaraan Arung Jeram Internasional dengan Tajuk ” Asahan White Water Festival 2008 ” tanggal 11-14 Desember 2008.
Kabupaten Asahan juga menawarkan kerjasama pengelolaan beberapa obyek wisata alam lainnya, antara lain: air terjun Aek Sisapa di Kec. Bandar Pasir Mandoge dan air terjun Simonang-monang di Kec. Bandar Pulau.
Energi Listrik Tenaga Air
Wilayah Kabupaten Asahan memiliki beberapa potensi air terjun yang dapat di manfaatkan sebagai penggerak motor sumber daya listrik. Air terjun Asahan III dan Asahan IV merupakan alternatif yang dapat memberikan kontribusi kelistrikan yang memadai dalam skala besar dan kini sedang dilakukan kelayakan Amdal sebelum dimulai pembangunannya. Diperkirakan potensi Asahan III dan Asahan IV dapat menghasilkan energi listrik masing-masing sebesar 200 MW sampai dengan 250 MW.
Sumber : DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN ASAHAN alamat : Jln. Prof. H.M.Yamin SH, No 44, Telp (0623 ) 41406 KISARAN
Kemaren juga sempat ni interview dengan yang menjaga stan waktu acara Medan Fair bulan Desember kemaren di tapian daya PRSU di jalan Gatot Subroto Medan.
Makanan khasnya hadala gulai melayu dan senang yang bersantan. Mayoritas sukunya adalah melayu dan otomatis bahasanya adalah melayu. Tarian daerahnya adala Gubang, Mainang dan Serampang 12.
O iya satu lagi obyek wisata arung jeram yang bertaraf internacional itu punya nama lain Arung Jeram “TOBASA”
Jadi buat kamu-kamu yang masih tinggal di kawasan Sumatera Utara kayaknya wajib dech sekali-sekali nyoba berlibur di sana, dijamin ngga kalah seru dari arung jeram yang ada di jawa dan bali, apalagi luar negeri, selain bukan buatan, setidaknya bisa menghemat uang saku berlibur khan???
Mohon masukannya ni, kalo memang ada lagi yang mau di tulis mengenai Kabupaten Asahan, barangkali masih belum terekspos di sini.
WE LOVE Sumatera Utara

Objek Wisata Kisaran



PLTA Siguragura

Bendungan Penadah Air Siguragura (Siguragura Intake Dam) yang terletak di Simorea dan berfungsi sebagai sumber air yang stabil untuk stasiun pembangkit listrik Siguragura. Air yang ditampung di bendungan ini dipergunakan di Stasiun pembangkit listrik Siguragura (Siguragura Power Station) yang berada 200 m di dalam perut bumi dengan 4 unit generator dan total kapasitas tetap dari keempat generator tersebut adalah 203 MW dan merupakan PLTA bawah tanah pertama di Indonesia.
Tipe bendungan ini adalah beton massa dengan ketinggian 47 meter.


AIR TERJUN UNONG SISAPA

Objek wisata air terjun Unong Sisapa terletak di wilayah perbukitan Dusun Aek Silabat, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge ± 60 km sebelah Baratdaya kota Kisaran. Lokasi wisata alam Unong Sisapa dapat ditempuh ± 2 jam dengan menggunakan kendaraan bermotor sampai ke Dusun Aek Silabat. Di sekitar air terjun masih terdapat hutan dengan aneka ragam flora dan fauna.

AIR TERJUN SIMONANG-MONANG

Obyek wisata air terjun Simonang-monang terletak di wilayah perbukitan Desa Padang Pulau, Kecamatan Bandar Pulau ± 50 km sebelah Baratdaya kota Kisaran, atau lebih kurang ± 1,5 jam ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor. Obyek wisata ini dikunjungi wisatawan lokal, dan sampai saat ini belum dikelola secara baik.




HULU SUNGAI ASAHAN

Hulu Sungai Asahan melewati Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan. Kondisi alur sungai yang dipenuhi dengan batu-batuan ditambah aliran sungai yang sangat deras. Derasnya arus air sungai Asahan yang berkecepatan 120 meter kubik per detiknya dengan grade IV – V+ sangat menantang jiwa para petualang. Hulu sungai ini dijadikan tempat penyelenggaraan event nasional dan internasional arung jeram yang dikenal dengan “ASAHAN WHITEWATER FESTIVAL”.





Sumber : http://bloggersumut.net
              http://bersamatoba.com

Sabtu, 25 Desember 2010

Objek Wisata Sumatera Utara


        Sumatera Utara memiliki berbagai tempat pariwisata yang patut dikunjungi para wisatawan yang berkunjung ke daerah Sumatera Utara, dan banyak hal yang dapat dinikmati oleh para wisatawan lokal maupun wisatawan yang berasal dari Luar Negeri, dan pada tahun sebelumnya SUMUT telah mempersiapkan diri mengahadapi kawasan perdagangan bebas ASEAN ( AFTA ) pada tahun 2003 yang lalu, dengan mengandalkan segala potensi yang ada di Sumatera Utara, termasuk Sektor Pariwisatanya. Oleh karena itu kita harus yakin bahwa Sumatera Utara dapat menyamai Bali dan dapat diandalkan ke pentas internasional, karena lokasi Sumatera Utara berdekatan dengan tiga negara, yakni Singapura, Thailand, dan Malaysia.
Ketertinggalan yang dirasakan selama ini terkait dengan minimnya sarana, prasarana pendukung dan sumber daya manusianya. Dapat kita lihat bahwa di Bandara Polonia Medan, Pelabuhan Belawan yang merupakan Gerbang pintu masuknya para turis asing, tak tertutup kemungkinan minta para wisatawan yang ingin berkunjung ke Sumatera Utara begitu besar, akan tetapi, strategi promosinya terkesan masih kurang, sehingga kadang kadang sering membuat wisatawan kehilangan gairah untuk datang ke sumatera utara.

Asal Usul Danau Toba

Di Sumatera Utara terdapa danau yang sangat besar dan ditengah-tengah danau tersebut terdapat sebuah pulau. Danau itu bernama Danau Toba sedangkan pulau ditengahnya dinamakan Pulau Samosir. Konon danau tersebut berasal dari kutukan dewa.
Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hidup seorang petani. Ia seorang petani yang rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah. Sebenarnya usianya sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih hidup sendirian. Di suatu pagi hari yang cerah, petani itu memancing ikan di sungai. “Mudah-mudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar,” gumam petani tersebut dalam hati. Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani itu bersorak kegirangan setelah mendapat seekor ikan cukup besar.
Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning emas kemerah-merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang menakjubkan. “Tunggu, aku jangan dimakan! Aku akan bersedia menemanimu jika kau tidak jadi memakanku.” Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu. Karena keterkejutannya, ikan yang ditangkapnya terjatuh ke tanah. Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud menjadi seorang gadis yang cantik jelita. “Bermimpikah aku?,” gumam petani.
“Jangan takut pak, aku juga manusia seperti engkau. Aku sangat berhutang budi padamu karena telah menyelamatkanku dari kutukan Dewata,” kata gadis itu. “Namaku Puteri, aku tidak keberatan untuk menjadi istrimu,” kata gadis itu seolah mendesak. Petani itupun mengangguk. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.
Setelah sampai di desanya, gemparlah penduduk desa melihat gadis cantik jelita bersama petani tersebut. “Dia mungkin bidadari yang turun dari langit,” gumam mereka. Petani merasa sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami yang baik, ia terus bekerja untuk mencari nafkah dengan mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun dan ulet. Karena ketekunan dan keuletannya, petani itu hidup tanpa kekurangan dalam hidupnya. Banyak orang iri, dan mereka menyebarkan sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan usaha petani. “Aku tahu Petani itu pasti memelihara makhluk halus! ” kata seseorang kepada temannya. Hal itu sampai ke telinga Petani dan Puteri. Namun mereka tidak merasa tersinggung, bahkan semakin rajin bekerja.
Setahun kemudian, kebahagiaan Petani dan istri bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Ia diberi nama Putera. Kebahagiaan mereka tidak membuat mereka lupa diri. Putera tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan kuat. Ia menjadi anak manis tetapi agak nakal. Ia mempunyai satu kebiasaan yang membuat heran kedua orang tuanya, yaitu selalu merasa lapar. Makanan yang seharusnya dimakan bertiga dapat dimakannya sendiri.
Lama kelamaan, Putera selalu membuat jengkel ayahnya. Jika disuruh membantu pekerjaan orang tua, ia selalu menolak. Istri Petani selalu mengingatkan Petani agar bersabar atas ulah anak mereka. “Ya, aku akan bersabar, walau bagaimanapun dia itu anak kita!” kata Petani kepada istrinya. “Syukurlah, kanda berpikiran seperti itu. Kanda memang seorang suami dan ayah yang baik,” puji Puteri kepada suaminya.
Memang kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh Petani itu. Pada suatu hari, Putera mendapat tugas mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi Putera tidak memenuhi tugasnya. Petani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Ia langsung pulang ke rumah. Di lihatnya Putera sedang bermain bola. Petani menjadi marah sambil menjewer kuping anaknya. “Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri ! Dasar anak ikan!”, umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan itu.
Setelah petani mengucapkan kata-katanya, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap. Tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras dan semakin deras. Desa Petani dan desa sekitarnya terendam semua. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba. Sedangkan pulau kecil di tengahnya dikenal dengan nama Pulau Samosir.

Percikan Air Sipiso-Piso


Air Terjun Sipiso-piso
Takjub adalah kalimat pertama yang terlintas, ketika tiba di lokasi air terjun Sipiso-piso, sungguh indah. Bayangkan, sebuah air terjun yang mengalir deras, terdapat dataran yang subur ditanami tumbuh-tumbuhan dan deretan pegunungan di atasnya.
Saat memandang ke kiri air terjun, kita akan menemukan panorama Danau Toba yang menawan. Air danau yang tenang, yang sangat kontras dengan kucuran deras air terjun.
Air terjun Sipiso-piso merupakan kawasan wisata yang terletak tidak jauh dari pemukiman masyarakat Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Air terjun ini berada di ketinggian kurang lebih 800 meter dari permukaan laut (dpl) dan memiliki ketinggian sekitar 360 kaki.

Pemandangan Danau Toba
Rasa penasaran mengajakku untuk turun, melewati jalan dan tangga yang berliku dan terjal. Dari kejauhan saja air terjun ini sudah menawan. Berjalan dan berjalan terus, meski terik matahari sudah membakar sebagian energiku.
Akhirnya, kaki yang sudah gemetaran dan peluh yang sudah berjatuhan memang sebanding dengan keindahan yang didapatkan sesampainya di bawah, di lokasi jatuhnya air terjun.


BERASTAGI
Berastagi adalah tujuan wisata utama di Tanah Karo yang terletak di ketinggian sekitar 4.594 kaki dari permukaan laut dan dikelilingi barisan gunung-gunung, memiliki udara yang sejuk dari hamparan perladangan pertaniannya yang indah, luas, hijau. Brastagi merupakan daerah tujuan wisata yang memiliki fasilitas lengkap di Tanah Karo, seperti hotel berbintang, restoran, golf dan lain-lain sampai kepada hotel yang tarifnya relatif dapat terjangkau. Brastagi juga dikenal dengan julukan kota Markisa & Jeruk Manis .
Dari kota Markisa & Jeruk ManisBerastagi, para pengunjung akan menikmati pemandangan yang indah ke arah pegunungan yang masih aktif, yaitu gunung Sibayak dan gunung Sinabung.
Berastagi

Berastagi
Untuk mendaki gunung Sibayak diperlukan waktu lebih kurang 3 jam perjalanan dan kita bisa menikmati pemandangan yang indah di pegunungan tersebut atau perlu waktu 3 sampai 4 jam perjalanan di hutan untuk melihat kekayaan alam di dalamnya baik flora maupun fauna di sekitar hutan tersebut.
Selain buah - buahan, Berastagi juga terkenal sebagai penghasil berbagai jenis sayur - sayuran, buah - buahan dan bunga - bunga. Di kota Berastagi dilaksanakan beberapa peristiwa pariwisata antara lain Pesta Bunga Buah dan festival kebudayaan Pesta Mejuah - juah yang diadakan setiap tahun. Tanah Karo juga memiliki tradisi yang telah turun temurun dilakukan yaitu Kerja Tahun yang diselenggarakan setiap tahun oleh orang - orang Karo yang tinggal di daerah tersebut ataupun yang sudah merantau datang kembali ke perkampungan yang memiliki hubungan keluarga untuk saling berkunjung dan bersilaturahmi.

simanindo
Tuk-Tuk Siadong.
Daerah wisata yang memiliki keindahan alam dan banyak dikunjungi wisatawan daerah dan manca negara. Di daerah ini terdapat penginapan dan hotel berbintang.
Tuk-Tuk Siadong

Tomok.
Lokasi makam Raja Sidabutar yang sudah berumur ratusan tahun yang lalu, Sigale-Gale dan juga Air Tanjungan.
Tomok
Siallagan.
Lokasi perkampunganBatak yang dikelilingi pohon dimana di tengah perkampungan tersebut terdapat batu persidangan (pengadilan)dan tempat eksekusi.
siallagan
Simanindo.
Lokasi perkampungan Batak dan museum tempat peninggalan
barang-barang kuno dan bersejarah, pulau Tao dan pulau Malau.

pangururan
Patung Liberty.
Sebuah penginggalan bersejarah pejuang angkatan 45 yang membantu kemerdekaan Republik Indonesia.
patung liberty
Air Panas / Aek Hangat (Hot Spring).
Kawah gunung Pusuk Buhit
yang mengeluarkan air panas belerang
yang diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit.
air panas
Tano Ponggol.
Daerah yang menghubungkan pulau Samosir dan pulau Sumatera.
tano ponggol

Onan
Pantai Lagundi.
Pantai LagundiTerdapat di sepanjang pantai timur pulau Samosir yang berpasir putih. 
Sangat cocok untuk camping ground untuk wisata remaja.
Harian
Menara Pandang Tele.
Daerah pegunungan di sisi pulau Samosir. 
Menara Pandang TeleDari sini kita dapat melihat bentuk Pulau Samosir secara keseluruhan.

Hasinggahan.
Produsen hasil pertanian, antara lain sayur-mayur dan kentang.
Hasinggahan






nainggolan
Batu Guru.
Yang diyakini menjadi slogan orang Batak yaitu " dalihan Natolu ".
Batu Guru
tio

Pantai bebas
Lokasi di desa Sabulan.
Pantai Bebas


huta
Danau Sidihoni
Danau Sidihoni dan areal yang luas untuk kawasan Agro Industri yang akan di kembangkan disana.

Danau Sidihoni
palipi
Palipi